Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 03 Juli 2016

Bullying dan Segala Antek Anteknya

Share

Saya baru buka blog lagi semenjak sekian lama ^^

Waktu berjalan cepat, tanpa sadar. Dan begitu pula diri saya.

Barusan saya baca ulang postingan lama saya. Dan saya baru sadar, tulisan saya kok kesannya galak banget ya? Agak terlalu menggebu gebu(?)

Saya sebenarnya risih, tapi rasanya sayang kalau dihapus. Biarkanlah, itu bagian dari masa lalu saya. //padahalbaruberapabulan

Sekaligus untuk melihat perubahan gaya menulis saya dari waktu ke waktu.

Oke, bukan itu yang sebenarnya mau saya bahas di sini.

Pada tulisan kali ini, saya mau berbagi pengalaman serta pendapat saya mengenai suatu kejadian, yang sebenarnya dapat dengan mudah ditemui pada generasi muda sekarang.

Pertama tama, saya ucapkan terima kasih untuk segala pihak yang telah menyadarkan saya, berdasar dari pengalaman banyak orang (termasuk pengalaman saya sendiri), curhatan orang orang di sekitar saya, juga berbagai sumber lainnya.

Jadi saya punya teman. Mungkin dia bisa dibilang agak menyebalkan, sehingga dia kurang diterima. Kalau dari sudut pandang saya dan lingkungan saya, dia memang agak keras kepala, bertindak diluar dugaan yang terkadang bisa merugikan banyak orang. Dan beberapa hal lain yang saya rasa tidak perlu saya sebutkan.

Banyak  orang merasa dirugikan akan hal itu, sehingga membuatnya kurang disukai. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, ia dibenci tanpa alasan yang jelas. Yang menurut saya pribadi, hal tersebut kembali ke ‘sugesti’. Dia menyebalkan, jadi apapun yang dia lakukan pasti salah, dan akan selalu menyebalkan,” kurang lebih seperti itu.

Lalu, masalahnya apa?

Begini, apakah dengan dibenci, dikucilkan, dibully, dan disalahkan terus menerus akan membuat dia berubah?

Beberapa orang mungkin akan bilang ‘ya’. Akan tetapi, apakah hal tersebut berlaku untuk semua orang? Sekarang, bagaimana jika ia bukan termasuk yang seperti itu? Bagaimana jika penindasan yang ia rasakan malah berdampak sebaliknya, yang membuat mentalnya hancur berkeping keping?

Banyak orang menjadi jahat karena ia diperlakukan dengan lebih jahat lagi. Banyak orang tak lagi memiliki hati karena sejak awal ia tak pernah melihat kebaikan, kebaikan yang membuat ia merasa bahwa dirinya layak. Banyak pula yang menjadi kejam karena menerima begitu banyak penolakan. Jika itu terjadi, Siapa yang mau bertanggung jawab?

Saya tidak bilang bahwa kita harus tetap diam dan membiarkan sifat buruknya berkembang lebih parah lagi, saya juga tidak bilang bahwa kita harus memanjakan dia. Tapi, menurut saya, dia butuh bantuan. Bukan cacian sebagaimana yang biasa ia terima.

Jika kita tidak bisa membuatnya berubah, bukankah itu artinya dia membutuhkan bantuan dari pihak yang lebih berwenang? (re: psikolog,psikiater,dll)

Dan penindasan tidak akan memberikan manfaat apapun, justru kerusakan yang lebih parah lagi.

Haha, jujur saja saya takut, dan merasa prihatin. Semua orang jahat punya latar belakang, dan terkadang disebabkan karena ia bingung. Dengan penolakan bertubi tubi, dengan penindasan tiada ampun, dan kehidupan tanpa kasih sayang, jika berusaha baik hanya membuatnya terus menerus diabaikan, bukankah menjadi jahat akan menjadi lebih menyenangkan? Dan mereka akan merasa dengan membuat semua orang tertunduk takut, akan membuatnya lebih dihargai. Jika ia patut dikatakan egois, coba tengok orang yang dahulu merenggut kebahagiaannya.

Saya belajar untuk memahami segala permasalahan dari dua sisi, sehingga menyalahkan satu pihak tanpa melirik perspektif dari pihak tersebut, bukan merupakan suatu tindakan yang bijak.

Sebenarnya, saya pernah beberapa kali menyampaikan ini kepada orang orang sekitar saya, tapi sepertinya saya tidak mendapat respon yang begitu baik(?) haha

Yah, semua orang punya hak untuk berpendapat, kan? Mungkin pendapat saya barusan memang salah, aneh, atau tak bisa diterima, saya bukan orang yang sempurna. Terlepas dari mereka suka atau tidak, inilah yang saya pikirkan, dan coba saya sampaikan kepada orang orang yang mungkin sependapat dengan saya  :)


0 komentar:

Posting Komentar